PORTALJABAR – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan apresiasi dan dukungan terhadap program Asta Sekolah dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
Dalam audiensi yang berlangsung di Gedung A Lantai 5 KLHK, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular, Agus Rusly, SPi. MSi, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan program ini sebagai prioritas nasional.
Deputi Pengelolaan Sampah Limbah B3 KLHK juga menyatakan bahwa kementerian akan mereplikasi program Persatuan Bank Sampah Sekolah Indonesia (PEBSSI) dalam skala yang lebih luas.
Program ini akan diperkenalkan pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, dengan melibatkan anggota PEBSSI di Kabupaten Karawang serta perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut untuk memberikan pendampingan.
Pembina PEBSSI, Heru Saleh, M.Pd, menekankan pentingnya integrasi keterampilan pengelolaan sampah dalam kurikulum pendidikan. Menurutnya, materi ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang pengurangan timbulan sampah, tetapi juga mengajarkan teknik pengelolaan limbah menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomi.
“Muatan keterampilan pengelolaan sampah diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi laju pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca dari sampah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan pengelolaan sampah akan membekali peserta didik agar lebih kreatif, inovatif, dan kritis dalam menciptakan solusi berbasis ekonomi sirkular.
Ketua Umum PEBSSI, Siti Marini, S.Pd, berharap KLHK dapat mendukung penguatan program bank sampah di sekolah dengan menyediakan fasilitas yang memadai, di antaranya:
Sarana dan prasarana pengelolaan sampah, seperti tong sampah berwarna, komposter, dan alat pemilah sampah.
Penguatan kapasitas bank sampah melalui pelatihan, peningkatan kapasitas, serta sosialisasi program di berbagai daerah.
Dukungan ini sejalan dengan hasil penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan KLHK yang menekankan pentingnya pendidikan kebersihan dan kepedulian lingkungan di sekolah.
“Pendidikan bukan sekadar soal akademik. Kita juga harus menanamkan nilai-nilai hidup bersih dan cinta lingkungan. Kebersihan dimulai dari diri kita sendiri, dan sekolah harus menjadi pelopor dalam hal ini,” tutupnya. (Joe)