PORTALJABAR,- Hipertensi merupakan penyakit menahun yang dapat menimbulkan gangguan ke berbagai organ, termasuk ke otak sebagai pusat memori dan kognitif.
Gangguan pada pusat memori dan kognitif pada lansia yang sering terjadi berupa demensia.
Demensia dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup lansia karena akan membuat lansia tersebut sangat bergantung pada bantuan kerabat di sekitarnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan harian yang sederhana.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Desire Meria Nataliningrum mengatakan dari Penilaian Kerja Puskesmas (PKP) Ngamprah, kasus hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbanyak pada tahun 2020 dari 25 penyakit terbanyak dengan jumlah kunjungan 1.623.
“Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah yang dapat menimbulkan gangguan pada organ-organ yang lain termasuk otak dan susunan saraf pusat,” papar Desire Meria Nataliningrum dalam keterangannya, Jumat (11/2).
Menurutnya, gangguan pada otak dan susunan saraf pusat dapat menimbulkan gangguan fungsi kognitif. Hipertensi dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif tergantung pada usia penderita, derajat hipertensi, lamanya pasien menderita hipertensi dan riwayat penggunaan obat-obatan anti-hipertensi.
Gangguan fungsi kognitif karena hipertensi dapat mengenai beberapa bahkan keseluruhan domain neuro-kognitif.
“Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif umumnya adalah gangguan sistem saraf pusat yang meliputi terganggunya suplai oksigen ke otak, degenerasi/penuaan, penyakit Alzheimer, dan malnutrisi.Pemeriksaan fungsi kognitif pada pasien hipertensi sebaiknya dilakukan agar gangguan kognitif yang timbul akibat hipertensi dapat diketahui sejak dini,” paparnya.
Pemeriksaan fungsi kognitif dapat dilakukan dengan melakukan beberapa tes skrining. Tes Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan tes yang sering digunakan untuk deteksi dini adanya demensia.
Selain itu Clock Drawing Test (CDT) juga sering digunakan untuk mendampingi pemeriksaan MMSE.
Kegiatan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan fungsi kognitif menggunakan MMSE dan CDT dilakukan pada pasien-pasien hipertensi yang datang untuk berobat di Puskesmas Ngamprah dilaksanakan oleh dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani yaitu dr. Astri Pradini, M.Si, dr. Sri Quintina Indriyana, M.Kes, dan dr. Rr. Desire Meria Nataliningrum, MKK,SpOk, dok Astri, dok Sri, dan beberapa orang mahasiswa pendidikan profesi dokter pada tanggal 14 Oktober 2021. (nie/*)