PORTAL JABAR,- Pada dasarnya manusia diciptakan memiliki emosi. Emosi merupakan sesuatu yang bisa merubah atau mengendalikan tingkah laku manusia. Berbicara mengenai emosi, tidak semua emosi merupakan hal yang negatif. Sejatinya emosi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu emosi positif dan negatif. Emosi positif adalah emosi yang dapat mengeluarkan perasaan positif, sedangkan emosi negatif adalah emosi yang dapat mengeluarkan perasaan negatif atau identik dengan perasaan tidak menyenangkan, menyebalkan, dan menjengkelkan.
Banyak yang mengatakan bahwasannya emosi positif itu adalah sesuatu yang menyenangkan dalam diri ini. Hal ini terjadi karena dampak yang ditimbulkan oleh emosi positif itu sendiri sangatlah besar bagi kehidupan. Emosi positif memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan manusia, diantaranya adalah meningkatkan kesehatan, memperpanjang umur, memunculkan kebahagiaan, dan meningkatkan kesejahteraan.
Hope dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah harapan. Hope merupakan salah satu kajian dari ilmu psikologi, khususnya pada aliran psikologi positif yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Synder dan rekan-rekannya pada tahun 1991 (Los, n.d.). Synder (2002) mendefinisikan hope sebagai proses memikirkan suatu goals, dengan motivasi untuk mendapatkan tujuan dan cara yang dapat meraih tujuan tersebut (Istiani, 2015). Patricia Bruininks mendefinisikan hope sebagai atribut yang dimiliki oleh manusia yang dikategorikan sebagai positive emotion atau emosi positif.
Hope atau harapan adalah kekuatan yang berlandaskan moral tinggi yang digunakan manusia dalam memperoleh emosi positif (Rahmawati, 2016). Snyder mengartikan harapan sebagai pola belajar dan berpikir yang dapat memanifestasi tingkah laku manusia dan dapat diamati secara objektif. Individu yang memiliki harapan tinggi akan mendapatkan kekuatan untuk lebih mampu bertahan dalam melewati masa-masa sulit, dibandingkan individu yang memiliki hope rendah (Sebagai et al., 2021)
Menurut Synder, hope memiliki beberapa aspek. Diantaranya adalah adanya tujuan yang ditentukan oleh individu sebelum melakukan sesuatu. Yang kedua adalah adanya keinginan kuat yang akan mengarahkan individu untuk mencapai tujuannya tersebut. Yang ketiga adalah adanya jalan keluar untuk menunjukkan rute dalam proses menuju ke tujuan yang ingin dicapai (Sebagai et al., 2021). Berdasarkan konsep ini, maka dapat disimpulkan bahwa hope akan menjadi lebih kuat jika harapan tersebut disertai dengan adanya goals yang memiliki kemungkinan untuk dicapai. Hope muncul ketika seseorang mengharapkan segala sesuatu yang terbaik untuk dirinya dimasa depan, yang dimana hal ini akan memotivasi dirinya untuk percaya diri dalam menghadapi segala rintangan dan hambatan, serta gigih dalam memperjuangkan keberanian dalam menghadapi kegagalan (Rahmawati, 2016). Ini berarti bahwa jika ada seseorang yang tidak yakin bahwa dirinya akan mencapai tujuan serta tidak percaya atas kemampuan dirinya untuk memiliki pengharapan, maka individu tersebut dapat dikatakan sebagai individu yang hopeless.
Hope memiliki banyak manfaat khususnya dalam pandangan psikologi positif. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa hope ini mampu menjadi tameng dalam menghapi permasalahan psikologis. Hope juga dapat mendatangkan optimisme dalam diri. Hal ini terjadi karena harapan dapat memotivasi seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Penting untuk kita pahami bahwa hope dapat ditumbuhkan, dibentuk, dan digunakan oleh seseorang sebagai langkah untuk menghadapi perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan ini sendiri dapat mendatangkan kesejahteraan dan kebagiaan dalam kehidupannya.
PENULIS: Ali Ausath As-sajad
Referensi:
- Istiani, latifah nadia. (2015). Hubungan Antara Hope Dengan Problem Focused Coping Pada Mahasiswa Penyusun Skripsi Angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 3, 103–111.
- Los, U. M. D. E. C. D. E. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.
- Rahmawati. (2016). Hubungan Hope, Happiness Dan Forgiveness Terhadap Marital Adjustment Pasutri Di Kota Serang. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan Konseling, vol 1 no 1, 51–63.
- Sebagai, H., Depresi, P., Stres, K. D. A. N., Izzaty, R. E., Psi, S., Si, M., Ayriza, D. Y., Si, M., & Ph, D. (2021). Laras Kusnianto.