PORTALJABAR, SURABAYA – Zona merah atau daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah. Pada 7 Juli lalu tercatat sebanyak 20 daerah, kini zona merah mencapai 33 kabupaten/kota pada Selasa (20/7).
Dalam peta risiko yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 setempat, nyaris seluruh kabupaten/kota di Jatim berwarna merah. Sementara hanya ada 5 daerah yang berwarna oranye atau berstatus risiko sedang.
“Per kemarin Selasa didapatkan 33 kota/kabupaten masuk zona merah, 5 kabupaten zona oranye,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibri Al-Farabi, Rabu (21/7).
Daerah berstatus zona merah itu yakni Ponorogo, Kediri, Kota Batu, Madiun, Malang, Mojokerto, Tuban, Sidoarjo, Banyuwangi, Ngawi, Kota Kediri, Lumajang, Situbondo, Bojonegoro, Bangkalan, Kota Madiun.
Kemudian Jember, Magetan, Nganjuk, Probolinggo, Kota Surabaya, Trenggalek, Jombang, Blitar, Gresik, Pacitan, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Tulungagung dan Kabupaten Pasuruan
Sementara 5kabupaten/kota sisanya berstatus zona oranye, antara lain Kota Probolinggo, Sumenep, Kota Blitar, Pamekasan dan Sampang.
Jibril mengatakan penentuan status zonasi ini, berdasarkan 15 indikator epidemiologi yang dihitung tiap minggu oleh Satgas Covid-19 pusat.
Ia menyebut dalam satu minggu terakhir ini kasus di Jatim memang naik secara signifikan. Jibril mengklaim hal itu disebabkan oleh peningkatan pemeriksaan sampel dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
“Karena kita tahu, sampel yang diperiksa juga naik bahkan sampai tiga kali lipat,” katanya.
Jatim melakukan pemeriksaan 31.744 spesimen dengan PCR pada 20 Juli 2021. Kini, total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 1.950.410 dengan PCR.
Jumlah ini mengalami penambahan signifikan dibandingkan sebelum PPKM Darurat yang diperiksa hanya kisaran 4.000-6.000 spesimen dalam sehari.
Jibril pun berharap perpanjangan PPKM Darurat yang akan dievaluasi 26 Juli mendatang, mampu menghasilkan tren penurunan kasus.
“Karena kalau dilihat hari per hari, kasus tanggal 14 Juli di Jatim masih sekitar 8.230. Terus beberapa hari terakhir ini di angka 4.000-5000 kasus,” ucapnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Jatim mencatat, per 20 Juli 2021, secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 249.246 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 185.945 kasus dinyatakan telah sembuh, kemudian 16.864 kasus dilaporkan meninggal dunia dan 46.437 kasus masih dalam perawatan atau kasus aktif.
“Semoga penurunan bisa konsisten dan PPKM Darurat bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Timur,” pungkas Jibril.