KOTA BANDUNG,- Produk-produk program Petani Milenial yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai dipasarkan lewat Gerai Petani Milenial di pusat perbelanjaan Kota Bandung, yakni di Cihampelas Walk (Ciwalk).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, mengatakan selain di Ciwalk, gerai serupa dibuka di Stasiun Kereta Api dan Botani Square Bogor.
Produk-produk Petani Milenial ini, katanya, akhirnya bisa dijual langsung kepada konsumen, selain kepada distributor atau offtaker.
“Gerai ini ada tiga, yang pertama adalah di Mall ini, kemudian yang kedua adalah di stasiun kereta api, yang ketiga ada di Bogor di Botani Square. Kita memilih lokasi-lokasi yang sangat strategis yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen,” kata Iendra saat giat dialog Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) di Cihampelas Walk, Jumat (9/12).
Petani Milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Program ini diinisiasi sejak 2019 oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.
Produk-produk yang dijual di antaranya sari buah, madu, olahan daging, kopi, olahan ikan, dan produk olahan lainnya.
Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh organisasi perangkat daerah terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
“Karena tidak semua produknya bisa masuk ke sini karena sudah melalui hasil kurasi bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” kata dia.
Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaingan dengan produk dari pengusaha lainnya.
Plh Sekda Jabar, Dewi Sartika, mengatakan pembukaan tiga gerai ini menunjukkan keseriusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap program yang diluncurkan 2019 sampai sekarang.
Semuanya dilakukan bertahap dan kini sudah ada di tahap produksi yang dikurasi agar produk-produknya sudah mudah untuk diakses pembeli.
“Kemudian yang pasti kita ingin terus berkelanjutan dan kita akan melakukan pembinaan-pembinaan secara terus-menerus sebagaimana disampaikan oleh DPRD. Memang salah satu promosinya yang harus kita lakukan,” pungkasnya. (*)