PORTALJABAR – Imbas pandemi yang menelan banyak korban mengakibatkan kekurangan sumber daya manusia di Texas. Alhasil gerai ayam cepat saji ini buka lowongan untuk manajer remaja dengan gaji ratusan juta per tahun!
Pandemi Covid-19 masih terus meningkat bahkan korban yang meninggal pun masih terus bertambah setiap harinya. Coronavirus memang dikatakan sangat berbahaya terutama bagi mereka yang berusia lanjut.
Setelah setahun lebih pandemi berlangsung, efeknya mulai dirasakan terutama di wilayah Texas. Hingga saat ini kasus kematian di Texas bahkan telah mencapai lebih dari 50 ribu.
Kasus kematian akibat pandemi ini membuat sumber daya manusia begitu menurun. Banyak lapangan pekerjaan yang terpaksa berputar otak untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia terutama di bidang kuliner.
Dilansir melalui Daily Mail UK (22/6), sebuah gerai ayam goreng di Texas benar-benar mengeluhkan sumber daya manusia untuk kelangsungan gerainya. Bukan main-main, gerai ini bahkan mengakui membutuhkan manajer gerai hingga siap menawarkan gaji lebih dari Rp 720 juta per tahunnya.
Layne’s Chicken FIngers menemukan bahwa banyak pekerja yang mengundurkan diri dan sulit untuk menemukan pekerja yang layak untuk memenuhi posisi yang dibutuhkan. Garett Reed, pemilik Layne’s, kemudian berinisiatif untuk menawarkan gaji yang menjanjikan untuk mengundang banyak pekerja baru tertarik untuk bekerja dan menetap dalam jangka waktu yang lama.
Menawarkan bayaran tinggi yang jauh di atas rata-rata menjadi trik yang digunakan oleh Reed agar gerainya tetap beroperasi dengan sumber daya manusia yang mencukupi. Reed menawarkagaji sejumlah Rp 720 juta yang bahkan hampir dua kali lipat dari rata-rata upah minimum yang hanya berkisar Rp 447 juta per tahunnya.
Usia muda dan remaja menjadi sasaran Reed untuk mengisi posisi manajer yang ditawarkan. Reed menilai bahwa usia muda sedang gencar-gencarnya mencari pekerjaan untuk mulai menata masa depannya terlebih pada saat pandemi seperti ini pasti akan sangat menyulitkan untuk bekerja.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Reed kepada Wall Street Journal, ia tengah melatih remaja berusia 16 hingga 17 tahun untuk menjadi pekerja di gerainya. Reed mengaku cukup kesulitan menjalankan gerai dengan pekerja yang sangat minim.
“Kami sangat membutuhkan pekerja untuk kepemimpinan karena kami tengah menyiapkan pembukaan gerai di lokasi yang baru. Aku mendapatkan anak-anak yang memenuhi kriteria dengan usia 16 dan 17 tahun, tetapi aku butuh satu atau dua tahun lagi untuk menyiapkan mereka mengoperasikan gerai,” kata Reed.
Menurut Reed, tantangan untuk gerai makanan kecil seperti ini ada pada persiapan pekerja yang matang dengan kemampuan yang mencukupi untuk menyajikan hidangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Reed juga berharap bahwa nantinya ia dapat mengembangkan lebih banyak bahkan hingga dua kali lipat pekerja-pekerja muda yang disiapkan untuk mulai mengelola cabang-cabang gerai ayam gorengnya.
“Aku harus membayar tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tanpa menaikkan harga terlalu tinggi,” kata Reed.
Pada gerai-gerai makanan yang sangat membutuhkan banyak pekerja, Reed mengeluhkan persaingan penawaran gaji yang juga dilakukan oleh banyak negara-negara bagian di Amerika Serikat. Termasuk di Texas, akibat penawaran gaji yang lebih besar seperti di Massachusetts dan Washington, Texas mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk mengisi banyak posisi pekerjaan.
Sumber: detikfood