MAJALENGKA,- Jajaran Komisi II DPRD Jabar melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengembangan Pembibitan Ternak Unggas (BPPTU) di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jabar.
BPPTU Jatiwangi sendiri cukup berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan populasi unggas lokal di Jabar.
Sebab sesuai Pergub Jabar nomor 36 tahun 2015, balai tersebut menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang pengembangan pembibitan ternak unggas.
Adapun sejumlah fungsi BPPTU Jatiwangi di antaranya yakni menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pengembangan pembibitan ternak unggas, dan penyelenggaraan sebagian tugas teknis operasional dinas sesuai urusan pemerintahan daerah provinsi di bidang pengembangan pembibitan ternak unggas.
Kemudian penyelenggaraan koordinasi bimbingan dan fasilitasi bidang pengembangan pembibitan ternak unggas. Terakhir yakni penyelenggaraan pengendalian pemantauan, serta evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengembangan pembibitan ternak unggas.
Atas beberapa hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Jabar, Dudy Pamuji ingin mengetahui sejauh mana tugas dan fungsi yang sudah dijalankan pihak balai.
“Hari ini kami melakukan pembahasan evaluasi kegiatan dan pendapatan tahun 2022, sekaligus pemaparan rancangan program untuk tahun 2023,” kata Dudy Pamuji kepada awak media, Rabu (21/12).
Dalam kesempatan tersebut, ia mempertanyakan, sejauh mana dampak yang ditimbulkan saat pandemi jika dibandingkan dengan kondisi sekarang.
“Saat Pandemi COVID-19 dengan kondisi normal seperti sekarang, bagaimana peningkatan dan penyediaan pakan itu seperti apa. Kemudian juga hasilnya seperti apa,” ujarnya.
Ia memandang apabila berdasarkan laporan yang ada, hal itu belum mencerminkan laporan keuangan. Seharusnya laporan bisa mencerminkan rencana, target, serta hasil sehingga dapat memancing investor atau perhatian dari pemerintah.
“Lalu bagaimana rencana ke depan untuk kelompok bantuan penerima manfaat, bisa ditingkatkan atau tidak. Karena dalam satu tahun terakhir ini hanya 40-50 kelompok saja. Terakhir bagaimana dengan persoalan keterbatasan penyediaan bibit dan pakan, ini juga harus menjadi bahan evaluasi,” pungkasnya. (adv)
Discussion about this post