KOTA BANDUNG,– Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanandy mengatakan penyebab tak juga dijadikannya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, sebagai salah satu embarkasi haji.
Salah satunya, ujar dia, adalah belum lengkapnya fasilitas penunjang Bandara.
“Sebuah bandara Internasional yang bisa digunakan untuk embarkasi haji itu tak cukup hanya punya hangar, landasan dan pemandu lalu lintas udara. Butuh ruang transit, asrama haji, hotel dan lain-lain,” kata Daddy baru-baru ini.
Menurutnya, kawasan BIJB belum memiliki kelengkapan fasilitas penunjang.
Apalagi, kata Daddy, saat ini Bandara Kertajati belum memiliki depot pengisian bahan bakar pesawat yang memadai untuk mendukung penerbangan internasional.
“Jadi memang Kertajati belum bisa dijadikan embarkasi haji,” ungkap dia.
Daddy menilai hingga kini pemerintah pusat belum juga menjadikan Bandara Kertajati jadi sebuah bandara internasional yang representatif.
“Kalau mau, pemerintah pusat bisa menyelesaikan Kertajati lebih cepat dari Kualanamu (bandara internasional di Sumut). Atau setidaknya bareng sama bandara baru di Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport),” tuturnya.
Belum lagi, kata Daddy, akses menuju Bandar Kertajati masih terbatas mengingat hingga kini Tol Cisumdawu belum juga rampung.
Menurutnya, warga Jawa Barat dari Garut, Bandung, Tasikmalaya dan Ciamis enggan menggunakan bandara Kertajati karena harus memutar dulu menggunakan Tol Cipali.
Demikian juga, kata Daddy, warga Jawa Barat dari arah Cianjur, Sukabumi dan Bogor.
“Kalau Cisumdawu selesai, orang dari arah Bandung hanya butuh 1 jam lebih bisa sampai di bandara,” ungkapnya.
Daddy masih berharap pemerintah bisa segera melengkapi sarana penunjang BIJB agar bandara kebanggan warga Jawa Barat itu bisa segera difungsikan sebagai embarkasi haji
“Pasti akan kita dorong terus,” pungkasnya. (adv)