PORTALJABAR – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan inovasi digital masyarakat, dan pengembangan perusahaan rintisan (startup) digital di Indonesia. Upaya Telkom mewujudkan dua hal tersebut dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan keterlibatan perusahaan dalam pemberian bantuan pendanaan untuk startup-startup potensial.
Melalui perusahaan ventura MDI Ventures, Telkom mengeksekusi program venture capital fund untuk membantu perkembangan startup baik dari dalam maupun luar negeri. Sepanjang 2020 lalu, Telkom melalui MDI Ventures telah berinvestasi di 15 perusahaan rintisan asal Indonesia, India, Singapura, dan Amerika Serikat.
Total, sejak 2016 MDI Ventures sudah menyalurkan investasi ke 57 perusahaan rintisan seperti Kredivo, Cermati, Amartha, Oy!, TaniHub, Si Cepat, Paxel, Paket ID, Bahaso, dan lain-lain.
Tak sedikit perusahaan rintisan yang mendapat investasi dari MDI Ventures kini telah berhasil berkembang. Terbukti, hingga akhir tahun lalu sudah ada 8 perusahaan rintisan yang berhasil melakukan IPO atau dilepas melalui jalur akuisisi oleh perusahaan lain.
Selain demi meningkatkan jumlah startup dan mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan, investasi melalui MDI Ventures dilakukan untuk membawa dampak positif terhadap bisnis Telkom Group secara umum. Telkom yakin peningkatan valuasi bisnis perusahaan bisa terjadi melalui sinergi bersama perusahaan rintisan yang mendapat investasi.
Upaya besar Telkom mengembangkan perusahaan rintisan tak terlepas dari komitmen perusahaan bergerak di tiga ranah kerja untuk menjadi digital telco terdepan di Indonesia dan dunia, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Melalui pembangunan infrastruktur konektivitas telekomunikasi digital yang masif, ke depannya akan ada lebih banyak lagi perusahaan rintisan maupun korporasi asal Indonesia yang berdaya saing tinggi serta mampu memiliki segmen pasar global. Penyediaan sejumlah platform juga dilakukan Telkom demi memenuhi kebutuhan digital pelaku usaha dan masyarakat.
Keberadaan platform dan infrastruktur konektivitas itu ditopang layanan yang berkualitas serta luas dari Telkom, sehingga ke depannya tak akan ada lagi kendala bagi masyarakat maupun pelaku usaha untuk berkembang dan melakukan transformasi digital.
Selain aktif berinvestasi dan mengembangkan infrastruktur serta layanan untuk pengembangan perusahaan rintisan, Telkom juga memiliki dua program inkubasi demi memunculkan lebih banyak lagi talenta digital dari Indonesia. Kedua program ini adalah Program Digital Amoeba dan Indigo Creative Nation.
Program Digital Amoeba adalah laboratorium inovasi Telkom untuk mengembangkan talenta digital melalui dorongan terhadap seluruh karyawan perusahaan agar memiliki dan menjadikan inovasi sebagai dasar berpikir serta bekerja sehari-hari. Program ini sudah berjalan sejak 2017, dan hingga tahun lalu sudah memiliki 7.680 talent sourcing. Melalui Amoeba, Telkom juga sudah berhasil menginkubasi 226 produk, dan 13 di antaranya sudah tumbuh menjadi bisnis baru.
Program inkubasi startup kedua yang dimiliki Telkom adalah Indigo Creative Nation. Melalui Indigo, Telkom memberi kesempatan bagi masyarakat yang mendirikan perusahaan rintisan untuk merealisasikan karya kreatif mereka. Sejak 2013, program ini sudah menginkubasi 183 startup dari berbagai daerah. Per akhir 2020, sebanyak 110 startup binaan Indigo telah beroperasi secara komersial, dan 23 perusahaan lain mendapat pendanaan lanjutan dari investor. Saat ini, ada 51.647 anggota Indigo Creative Nation yang tengah menjalano proses inkubasi melalui 17 Digital Innovation Lounge di berbagai daerah.
Sumber: CNBC INDONESIA