PORTALJABAR – Memasuki tengah tahun, perusahaan startup banjir suntikan dari modal ventura. Kondisi pandemi tidak menjadi halangan bagi modal ventura berinvestasi pada perusahaan rintisan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan atau penyertaan modal ventura naik 24,37% yoy menjadi Rp 15,82 triliun. Jika dirinci pembiayaan terbeda ke sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor mencapai Rp 5,89 triliun. Kemudian aktivitas keuangan dan asuransi Rp 2,28 triliun. Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lain Rp 1,82 triliun.
Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) membeberkan alasan pembiayaan modal ventura meningkat. Pertama, potensi bisnis e-commerce, fintech, edutech dan healthtech. Mereka mendapatkan percepatan digital sejak masa pandemi. “Rencana IPO beberapa unicorn menyebabkan investor makin melirik perusahaan rintisan,” kata Bendahara Amsevindo Edward Ismawan Chamdani, Selasa (3/8). Modal ventura memang semakin gencar berinvestasi ke startup. Terbaru, Yummykitchen, unit bisnis cloud kitchen dari Yummy Corp mendapatkan pendanaan lanjutan series B dari BRI Ventures.
Sumber: BUSINESSINSIGHT