PORTAL JABAR,-Sebagai seorang manusia, kesibukan merupakan aktivitas yang tidak dapat dihindari. Ketika dihadapkan pada beragam kegiatan, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menyikapinya. Ada yang terburu-buru, tertekan, dan penuh keluh kesah sehingga pekerjaannya terasa berat. Namun ada juga yang mengerjakan dengan serius dan sepenuh hati bahkan sampai lupa waktu sehingga pekerjaannya terasa sangat menyenangkan.
Dalam psikologi positif terdapat istilah yang menggambarkan kondisi orang yang melakukan pekerjaan dengan fokus dan terhanyut pada pekerjaan tersebut, yaitu flow. Dilansir dari Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial menurut flow merupakan keadaan ketika seseorang berkonsentrasi, muncul rasa nyaman, dan melakukan tindakan dengan keterlibatan penuh. Ketika seseorang flow dalam melakukan pekerjaannya atau hal yang sedang ia kerjakan, maka orang tersebut akan fokus untuk mencapai tujuannya dengan perasaan yang menyenangkan.
Kondisi ketika fokus dan terhanyut membuat seseorang mengabaikan segala sesuatu diluar aktivitasnya, sehingga waktu terasa berlalu begitu cepat. Hal tersebut, memberikan dampak positif seperti peningkatan kinerja yang lebih baik, semakin bertanggung jawab dan terlibat aktif pada pekerjaannya. Dalam mencapai tujuan akan terasa sangat menyenangkan jika kita berada dalam kondisi flow, untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan yaitu dengan memblokir gangguan eksternal dan internal.
Gangguan eksternal dapat bersumber dari telepon genggam seperti media sosial, game online, dan lingkungan yang bersumber dari luar diri individu. Sedangkan gangguan internal bersumber dari dalam diri kita sendiri, seperti terkadang tanpa disadari pikiran kita teralihkan pada hal lain yang bisa menyebabkan kehilangan fokus, sehingga penting untuk mengendalikan diri agar bisa tetap sesuai dengan tujuan.
Selain itu, flow pada seseorang Menurut Kotler, dapat ditimbulkan melalui tiga hal yaitu, yang pertama immediate feedback merupakan pengecekan dan pemberian kritik yang dilakukan oleh teman secara cepat agar kita bisa terus berada pada kondisi flow. Selanjutnya yaitu box breathing, yang diartikan sebagai latihan pernafasan yang membuat seseorang tetap merasa tenang ketika panik saat melakukan pekerjaan.
Terakhir cara yang bisa digunakan untuk menimbulkan flow yaitu kreativitas, yang dapat dilakukan dengan menambah wawasan baik pada bidang yang digeluti maupun diluar bidang tersebut agar mendapatkan banyak ide baru dan kreativitas menjadi meningkat. Dengan menerapkan cara-cara tersebut flow akan didapatkan. Ketika seseorang terhanyut dalam pekerjaan yang disenanginya maka semuanya akan terasa lebih ringan.
Flow juga dapat diterapkan di dunia Pendidikan, seperti dalam belajar siswa dapat menjalani proses pembelajran dengan fokus dan menyerap materi dengan perassaan menyenangkan. Demikian pula pengajar saat menyampaikan materi pembalajaran semuanya dilakukan dengan sepenuh hati. Tidak ada perasaan gelisah yang menunggu nunggu jam pulang karena tidak nyaman selama proses pembelajaran.
Meskipun demikian, flow dalam pekerjaan harus kita lakukan dengan tetap pada porsi yang sesuai. Pada saat kita fokus atau menikmati pekerjaan yang sedang dijalani penting juga untuk tau batasan dan kondisi di sekeliling. Alarm pertanda tersebut diperlukan agar kita tidak bekerja tanpa henti atau non-stop. Namun kita juga perlu beristirahat dan memperhatikan jadwal yang sudah tersusun.
Nah, setelah mengetahui cara dan bagaimana rasanya menikmati pekerjaan dengan konsep flow pada psikologi positif. Selanjutnya mari kita coba terapkan atau aplikasikan hal-hal tersebut agar kita bisa menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Karena seberat dan sebanyak apapun pekerjaan yang kita jalani jika kita bahagaia maka semuanya akan terasa menyenangkan.
Penulis: Anis Marselina
Referensi
- Agustin, R. D., Purwarianti, A., Surendro, K., & Suwardi, I. S. (2014). Kajian teori flow sebagai sumber motivasi belajar di serious game. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, February, 1848–1854.
- Chandra, A. D., Surjani, A., Kwee, J. E., & Tomas, T. H. (2021). Perancangan Agenda dan Aplikasi Integratif untuk Memicu Flow pada Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial, 190–198.
- Sukmarani. (2022). Hubungan flow at work dan OCB : studi kasus pada dosen dan karyawan pendukung akademik di perguruan tinggi swasta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 7984–7991. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/3656